Rudi Yuni
– 06 Mei 2024 | 22.05 – Dibaca 98 kali
Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara saat dikonfirmasi awak media. (Foto: Istimewa)
SUARA INDONESIA, TRENGGALEK – Cinta lama bersemi kembali (CLBK) terlihat dalam kontestasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tahun 2024.
Hubungan yang kembali terjalin tersebut nampak pada langkah Syah Muhammad Natanegara, Wakil Bupati Trenggalek dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menanggapi hal tersebut, Mas Syah mengakui bahwa dirinya datang di Surabaya dalam menghadiri undangan DPC PKB Trenggalek dalam rangka pembekalan bakal calon kepala daerah (Bacakada).
“Saya datang di Surabaya, diundang DPC PKB untuk menerima pembekalan bacakada,” tuturnya kepada awak media.
Mas Syah juga menyampaikan, dalam pembekalan mendapat pesan langsung dari Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar.
Pesan tersebut berupa jika nanti memang diberangkatkan dari PKB sebagai calon kepala daerah, harus komitmen membangun daerah masing-masing.
“Saat ini, karena PKB belum membuka pendaftaran, jadi saya belum mengambil formulir,” ucapnya, menjawab pertanyaan tentang pendaftaran dirinya ke DPC PKB.
Bahkan, ia juga tak memastikan akan mengambil formulir pendaftaran atau tidak. Sedangkan, apakah dirinya bakal mendampingi petahana kembali seperti 2020, ia masih belum bisa memastikan.
Mas Syah justru memilih menunggu takdir akan dibawa kemana untuk langkah dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang. “Kami tunggu garis tangan, didoakan saja untuk Pilkada 2024,” pungkasnya.
Perlu diketahui, wabup yang akrab disapa Mas Syah tersebut sebelumnya pernah berseteru dengan PKB pasca-Pilkada 2020. Karena, pada kontestasi Pileg 2019 ia duduk di kursi legislatif melalui PKB Trenggalek.
Namun, saat Pilkada 2020 harus melawan partai yang mengusungnya di Pemilu 2019. Hingga saat ini menjelang Pilkada 2024, justru cintanya bergairah lagi untuk menjalin hubungan dengan PKB. Seperti cinta lama yang bersemi kembali atau CLBK. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : Mahrus Sholih |