update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas

Setelah Lebih Dari 75 Tahun Merdeka, Kesejahteraan Kita Masih Belum Terwujud

Setelah Lebih Dari 75 Tahun Merdeka, Kesejahteraan Kita Masih Belum Terwujud

Indonesia memiliki kekayaan alam dan manusia yang melimpah, namun sebagian besar penduduk masih hidup dalam kemiskinan. Hal ini disebut sebagai Paradoks Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sehat. Untuk mengetahui apakah pencapaian ekonomi kita dalam 30 tahun terakhir telah baik atau tidak, kita bisa membandingkannya dengan pencapaian ekonomi negara lain seperti Tiongkok dan Singapura. Selama periode 30 tahun sejak 1985 hingga 2019, PDB Tiongkok tumbuh 46 kali lipat, sedangkan Singapura tumbuh 19,5 kali lipat, dan Indonesia hanya tumbuh 13 kali lipat. Kemajuan ekonomi Tiongkok yang begitu pesat disebabkan oleh penerapan prinsip-prinsip kapitalisme negara. Di Tiongkok, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memegang kendali penting dalam berbagai sektor produksi dan sumber daya alam, menjadikan mereka ujung tombak pembangunan ekonomi negara itu.

Di Indonesia, perekonomian diatur oleh sekelompok orang super kaya, juga dikenal sebagai para oligark. Mereka memiliki kekuasaan yang berlebih dan memengaruhi kehidupan ekonomi dan politik bangsa. Sekitar 1% orang terkaya Indonesia menguasai 36% kekayaan negara. Dalam menghadapi paradoks ini, keputusan politik menjadi faktor penentu, yang jika keliru dapat membuat rakyat semakin miskin.

Untuk mencapai tujuan negara yang sejahtera, pengelolaan kekayaan negara merupakan keputusan politik penting, baik di tingkat daerah maupun nasional. Sebagai pemimpin, kita harus memiliki jiwa kepemimpinan, kearifan, dan kemampuan untuk mengambil keputusan-keputusan politik yang tepat. Sangat penting untuk merenungkan kesalahan masa lalu dan belajar darinya. Setiap masalah harus dikaji dengan baik dan dinilai dari segi kepentingan nasional bangsa Indonesia.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia perlu mencapai pertumbuhan dua digit selama 10 tahun berturut-turut. Pertumbuhan ekonomi di bawah angka 10% sulit bagi Indonesia untuk keluar dari perangkap negara menengah (middle income trap). Artinya, penting bagi bangsa Indonesia untuk meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar dapat bersaing dengan negara-negara maju.

Source link