Prabowo Subianto adalah seorang pengagum wayang. Karena kesibukan ayahnya, ia menghabiskan banyak waktu bersama eyangnya saat kecil. Sejak kecil, Prabowo telah belajar tentang pewayangan dan salah satu pelajaran yang paling diingatnya adalah pelajaran kepemimpinan dari lakon “wahyu makutha rama”.
Dalam cerita “wahyu makutha rama”, terdapat ilmu kepemimpinan yang lebih dikenal sebagai “hasta brata”. Ilmu ini diceritakan dalam kisah dua orang titisan Bathara Wisnu yaitu Raja Ayodya dan Raja Dwarawati yang berhasil menjadi raja besar. Ilmu tersebut kemudian diturunkan kepada Arjuna oleh Sri Bathara Kresna. Dengan hasta brata ini, Arjuna mampu memperbaiki kepemimpinan Dasa Muka yang dikenal arogan dan penuh kemarahan.
Hasta brata memiliki delapan ajaran perilaku atau delapan watak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Asas dari hasta brata adalah yang disebut dengan kedelapan pindo, yaitu:
1. Pindo Jaladri
2. Pindo Candra
3. Pindo Kartika
4. Pindo Surya
5. Pindo Arga
6. Pindo Dahana
7. Pindo Bayu
8. Pindo Bahana
Pertama, seorang pemimpin harus memiliki sifat seperti samudra. Samudra yang luas, tak bertepi, dan selalu siap menampung dari segala penjuru. Prabowo menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keluasan hati dan pandangan yang dapat menampung semua aspirasi dari siapa saja.
Selanjutnya, seorang pemimpin juga harus bersikap seperti bulan, yaitu terang dan sejuk. Prabowo mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu merawat hati rakyatnya dengan sikap keseharian yang tegas namun tidak menimbulkan konflik.
Pelajaran lainnya adalah bahwa seorang pemimpin harus seperti bintang, memancarkan sinar yang terang, dan mempunyai tempat yang tetap di langit hingga dapat menjadi pedoman arah. Prabowo juga menambahkan bahwa seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan, tidak ragu menjalankan keputusan-keputusan yang telah disepakati.
Prinsip lainnya mencakup sifat seorang pemimpin yang harus seperti matahari yang memberi sinar kehidupan yang dibutuhkan oleh seluruh jagat serta yang teguh dan kokoh seperti gunung. Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat energi seperti api, mampu menghangatkan hati dan membakar semangat rakyatnya. Dan juga harus bisa berprinsip seperti angin, mampu berbaur di semua lapisan masyarakatnya dan bersikap adil.
Terakhir, Prabowo menyimpulkan bahwa seorang pemimpin harus berprinsip seperti bumi, selalu siap dan mampu menjadi menjadi sumber kebutuhan hidup bagi siapa pun. Meskipun memberikan segalanya kepada rakyatnya, seorang pemimpin tidak boleh menunjukkan sifat sombong dan pamrih. Bumi senang beramal dan berusaha untuk tidak mengecewakan rakyatnya. Sumber: prabowosubianto.com