ISTAMAR, Kepala Bidang Olahraga Disparpora Ngawi, Jawa Timur, ASN yang tersandung masalah di Bawaslu, ternyata pemilik kampus STKIP Modern Ngawi. Melalui anggaran APBD, Pemkab Ngawi pernah menggelontorkan setengah miliar rupiah atau Rp 500 juta hanya untuk membangun sebuah gapura di kampus tersebut. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melalui Sekretarisnya Irine Sulistyowati membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pengajuan pembangunan gapura STKIP Modern itu.
“Benar, seingat saya pada tahun 2018 kami menerima proposal pengajuan anggaran APBD senilai Rp 500 juta untuk pembangunan gapura kampus STKIP Modern,” kata Irine, saat dikonfirmasi di kantornya, pada Senin (8/1/2024).
Lebih lanjut, Irine menyebut usai pengajuan proposal disetujui, untuk proses pencarian bukan di Bappeda melainkan ada di Badan Keuangan (Bakeu).
“Irine menerangkan, setiap lembaga atau kelompok masyarakat (Pokmas) diperbolehkan mengajukan anggaran untuk kegiatan kemasyarakatan.
“Aturan diperbolehkan, selama itu bermanfaat untuk masyarakat. Prosesnya ke Bupati kemudian ke dinas terkait. Pihak kami sebatas memverifikasi proposal pengajuan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bakeu Kabupaten Ngawi Tri Pujo Handono mengatakan, saat ditanya awak media perihal pencairan anggaran hibah untuk pembangunan gapura di Kampus STKIP Modern, pihaknya butuh waktu untuk membuka data tersebut.
“Diketahui, Istamar tengah diperiksa Bawaslu atas dugaan terlibat kampanye mendukung salah satu Paslon capres cawapres di pemilu 2024. Dari kasus itu Bawaslu sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan. (*)”