Pemerintah Kabupaten Banyuwangi gencar melakukan operasi pasar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan barang-barang pokok dan mencegah lonjakan harga yang merugikan masyarakat.
Operasi pasar ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) serta Bulog Banyuwangi. Mereka bekerja sama untuk memastikan ketersediaan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dalam kondisi aman untuk kebutuhan masyarakat selama liburan.
Operasi pasar ini digelar setiap hari hingga 29 Desember 2023 di 25 kecamatan. Pasar murah di Terminal Pariwisata Terpadu diinisiasi oleh Pemprov Jatim. Pasar murah menjual komoditas berupa beras medium dan premium, gula, minyak goreng, tepung terigu, telur, hingga ikan kaleng dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran.
Beras medium dijual seharga Rp 51 ribu per kemasan 5 kilogram, sedangkan beras premium dibandrol Rp 63 ribu dan Rp 66 ribu per kg. Minyak goreng dijual Rp 14 ribu per liter dan gula pasir dipatok seharga Rp 14 ribu per kg.
Pasar murah itu akan berlangsung dua hari, yakni hingga Kamis (7/12/2023), sementara operasi pasar akan berlangsung hingga menjelang pergantian tahun.
Komoditas yang dijual di pasar murah, antara lain, beras, minyak goreng, gula, dan tepung terigu, dengan harga yang dipatok sama dengan yang dijual di pasar murah.
Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun menyatakan bahwa pihaknya tak membatasi jumlah beras yang akan disediakan di setiap operasi pasar rata-rata jumlah beras yang terjual di setiap titik adala 2,5 ton per hari. Selain di tempat operasi pasar, Bulog juga menyuplai beras setiap hari di sembilan pasar tradisional.
Stok beras di Kabupaten Banyuwangi mencapai 10.200 ton, mencukupi untuk ketahanan pangan hingga lima bulan ke depan.