Lapas Banyuwangi mengembangkan pelatihan budidaya jamur tiram untuk meningkatkan keterampilan warga binaan. Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur, tidak hanya memberikan kerajinan tangan kepada narapidana atau napi, tetapi juga memberi mereka keahlian budidaya jamur.
Lahan yang ada di Lapas dimanfaatkan sebagai tempat budidaya. Warga binaan diajari cara membuat media tanam hingga cara perawatan. Mereka memilih jamur tiram karena memiliki pasar yang luas.
Pelatihan ini diambil untuk menambah keterampilan warga binaan dan sebagai tambahan pangan. Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono mengatakan bahwa budidaya jamur tiram ini masih dalam tahap awal, tetapi jika hasilnya baik, mereka akan menambah jumlah baglog dan lahan yang digunakan.
Pelatihan budidaya jamur ini didampingi distributor jamur tiram. Selain pembuatan baglog, warga binaan juga diajari memelihara dan memanen jamur, serta mengemasnya sebelum dijual ke pasar.
Proses budidaya jamur ini diambil karena prosesnya mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Lahan yang ada di Lapas pun dapat dimanfaatkan untuk budidaya jamur.
Agus menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan kegiatan baru bagi warga binaan sekaligus memberikan keterampilan. Sebelumnya, Lapas Banyuwangi juga memberikan pelatihan keterampilan lain kepada warga binaan, yaitu membatik. Batik tulis karya warga binaan Lapas Banyuwangi juga sukses di pasaran.
Diharapkan dengan berbagai pelatihan keterampilan, warga binaan dapat memiliki bekal keahlian ketika keluar Lapas.