Malam Puncak Dies Natalis Universitas Jember
SUARA INDONESIA, JEMBER- Malam puncak Dies Natalis 59 Universitas Jember tahun ini digelar sangat meriah. Di malam puncak Dies Natalis, Lima Desa binaan terbaik Universitas Jember mendapatkan penghargaan dari kampus. Lima Desa itu diantaranya mewakili Lima kabupaten, seperti perwakilan desa di kabupaten Bondowoso, Situbondo dan Lumajang. Tak lupa pula perwakilan Desa binaan dari luar jawa, dari Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Dari Lima desa terbaik tersebut yang menarik juri adalah persaingan ketat antara Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember dan Desa Bulu Cindea Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Demikian sebagaimana disampaikan Hermanto Rohman Koordinator Pusat Pemberdayaan, kepada suaraindonesia.co.id, Kamis (30/11/2023). Lebih lanjut, Hermanto menerangkan, Dua desa tersebut memiliki kelebihan masing masing. Baik, Desa Dukuh Dempok yang juga merupakan Desa binaan UNEJ sejak tahun 2017.
“Awal mula program binaan adalah Desa Peduli Buruh Migran bersama Migrant. Program ini sudah berjalan dan mampu menggerakkan masyarakat dan Pekerja Migran Purna sadar akan pentingnya perlindungan dan pemberdayaan bagi Pekerja migran,” imbuhnya. Seiring perkembangan mereka, lanjut Hermanto, berinovasi kembali dengan program lingkungan melalui pengelolaan sampah terpadu. Menurut Hermanto, program ini menarik juri, karena dari sisi inovasi dampak dan keberlanjutan mampu menggerakkan kekompakan anak muda bersama BUMDES dan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang mampu memberikan nilai ekonomi berupa pupuk, maggot, bahkan menjadi rujukan edukasi pengelolaan sampah terpadu di daerah. Dia menjelaskan, tempat pengelolaan sampah terpadu ini terintegrasi dengan wisata Gumuk Watu. Wisata tersebut memanfaatkan aset tanah milik Desa Dukuh Dempok. “Lahannya terdiri atas sawah yang luasnya kurang dari 3 hektar, kebun setengah hektare, dan sisanya lahan kritis,” imbuhnya.
Aktivis NU itu melanjutkan, tidak kalah dengan Desa Dukuh Dempok. Desa Bulu Cindea dari Pangkajene Kepulauan yang merupakan desa binaan sejak tahun 2017. Saat ini desa tersebut juga mengalami perkembangan pesat sejak dari awal pembinaan UNEJ dengan menggerakkan ekonomi lokal desa dan juga wisata konservasi hutan mangrove yang terintegrasi dengan wisata garam. Bahkan, pendampingan UNEJ juga mampu menjadi pendorong sistem pelayanan desa yang lebih modern dan tersistem dengan baik. “Yang menarik perhatian dan memiliki sisi lebih Desa ini adalah mampu membangun kolaborasi banyak pihak yaitu mulai dari CSR PT Tonasa, Indosat, bahkan juga beberapa perusahaan lokal,” ujarnya. Desa ini mampu juga mewadahi konsep pemberdayaan perempuan, anak dan lingkungan yang kemudian dipola dalam konsep kampung Pancasila. Selain dua desa itu desa lainnya, juga tidak kalah dalam menarik perhatian juri yaitu desa Sumberwringin Bondowoso yang mengembangkan wisata edukasi dan unggulan Kopi. Sementara, Desa Wonorejo Situbondo yang mengembangkan desa kebangsaan dan juga desa Klakah Lumajang yang kembangkan desa sehat. “Ini merupakan awalan bahwa pengembangan desa memang butuh keseriusan dan terobosan untuk mendorong unggulan desa dan tentunya kolaborasi menjadi penting juga bagi keberhasilan pembangunan tersebut,” pungkasnya.
Pewarta: Bahrullah
Editor: Mahrus Sholih
ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA