update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

RSUD Randublatung Diharapkan Dapat Beroperasi pada Bulan Februari Setelah Menghabiskan APBD Rp 10 Miliar

RSUD Randublatung Diharapkan Dapat Beroperasi pada Bulan Februari Setelah Menghabiskan APBD Rp 10 Miliar

Pembangunan RSUD Randublatung, Blora, mencapai 70 persen yang dianggaran dari APBD sebesar Rp 10 miliar, Selasa (7/11/2023). (Foto: Gunawan/Suara Indonesia)

BLORA, Suaraindonesia.co.id- Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terus berupaya membangun infrastruktur dan sejumlah fasilitas lain di daerahnya. Ini dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Selain infrastruktur, Pemkab Blora saat ini juga membangun rumah sakit tipe D di Randublatung. Hingga awal November ini, pembangunannya sudah mencapai 70 persen dan ditarget rampung pada 24 Desember 2023. Awal 2024, antara Februari atau Maret, sudah ditargetkan sudah beroperasi.

Bupati Blora Arief Rohman meninjau pembangunan rumah sakit yang semula puskesmas itu. Nantinya, rumah sakit tersebut akan mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Blora selatan.

“Dengan fasilitas ini, masyarakat bisa ditangani di Randublatung, tidak harus ke Cepu. Fasilitas kesehatan ini bisa melayani masyarakat Blora selatan, serta wilayah perbatasan dengan Ngawi,” katanya di sela-sela peninjauan, Selasa (7/11/2023).

Hingga kini, Pemkab Blora belum memberikan nama khusus untuk rumah sakit tersebut. Sementara masih memakai nama RSUD Randublatung. “Ada masukan kalau bisa nama tokoh. Ada usul Surosentiko, namun kami minta bisa berkomunikasi dengan tokoh masyarakat di sini,” tuturnya.

Arief menuturkan, fasilitas kesehatan itu dinilainya penting, lantaran Kecamatan Randublatung memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di Blora.

“Tadi kami juga meninjau jalan Randublatung-Getas. Dengan terbukanya akses jalan ke Ngawi itu, artinya warga perbatasan bisa ke sini,” terangnya.

Sementara untuk SDM di Rumah Sakit Randublatung jika sudah beroperasi nanti, akan dibantu dari tenaga kesehatan rumah sakit lain. Terutama RSUD Blora dan RSUD Cepu.

Kepala Dinas Kesehatan Blora Edy Widayat menambahkan, pembangunan rumah sakit itu dianggarkan dari APBD Kabupaten Blora sebesar Rp 10 miliar. Nantinya, fasilitas pendukung menyesuaikan rumah sakit tipe D.

Selain ruang perawatan pasien, juga tersedia bangunan untuk ruang bedah, serta ruang bersalin. “Targetnya Februari 2024 bisa beroperasi,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Gunawan (Mgg)
Editor: Mahrus Sholih