Jakarta, CNBC Indonesia – Puasa 1-9 Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dapat dilakukan oleh setiap muslim yang tidak memiliki uzur pada bulan Dzulhijjah. Terdapat beberapa puasa sunnah yang dapat dilakukan selama 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, berikut penjelasannya.
Disunnahkan bagi setiap muslim untuk menjalankan puasa selama sembilan hari pertama atau tanggal 1-9 Dzulhijjah. Puasa termasuk amalan yang baik yang disarankan dilakukan pada bulan ini.
Landasan amalan sunnah ini didasarkan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafshah bin Umar bin Khattab RA. Puasa di bulan Dzulhijjah bahkan disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.
“Dari Hafshah RA, ia berkata, ‘Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh.’ (HR Ahmad dan An Nasa’i)”
Abduh Zulfidar Akaha dalam buku 165 Kebiasaan Nabi SAW berpendapat, puasa sepuluh hari bulan Dzulhijjah yang dimaksud adalah puasa sunnah selama sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Termasuk mencakup puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, tetapi di luar hari Idul Adha pada 10 Dzulhijjah.
Dalam riwayat lain, Hunaidah bin Kholid meriwayatkan dari istrinya yang mendapat cerita serupa dari beberapa istri Rasulullah SAW, menyampaikan, “Rasulullah SAW biasa berpuasa selama sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan tiga hari setiap bulan.” (HR Abu Dawud)
Dijelaskan melalui buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ust. Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, dijelaskan bahwa beberapa sahabat, termasuk Ibnu Umar, juga berpuasa selama sembilan hari di awal Dzulhijjah. Ulama seperti Hasan Bashri,