update berita tentang prabowo subianto humanis,berani dan tegas
Berita  

Tuntunan Rasulullah SAW dalam Menyusun Doa Setelah Sholat Tahajud

Tuntunan Rasulullah SAW dalam Menyusun Doa Setelah Sholat Tahajud

Jakarta, CNBC Indonesia – Tahajud adalah sholat sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dibanding dengan sholat sunnah lainnya, sehingga membaca doa setelah sholat tahajud harus dilakukan sebagaimana anjuran Rasulullah SAW. Imam Al-Qurthubi dalam kitab al-Jami li Ahkamil Quran mengatakan bahwa sholat tahajud memiliki kedudukan yang penting karena perintahnya disebutkan dalam Al-Quran, tidak seperti sholat sunnah lain yang anjurannya melalui hadits. Perintah melaksanakan sholat sunnah tahajud terdapat dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 79. Allah SWT berfirman: “Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” Rasulullah SAW pun bersabda, “Paling baiknya sholat selain sholat wajib adalah sholat di tengah malam (tahajud).” (HR. Muslim)

Tata Cara Sholat Tahajud
1. Niat
“Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

2. Melakukan Takbiratul Ihram-Salam
Membaca niat dapat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram. Kemudian dilanjutkan membaca iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat-surat pendek pada masing-masing rakaat sesuai dengan jumlah rakaatnya. Setelah salam, maka lanjutlah berzikir dan berdoa.

3. Doa Setelah Sholat Tahajud
Mengutip buku Membentuk Akhlakul Karimah Peserta Didik: Dilengkapi dengan Jus Amma, Doa-Doa Sholat, dan Doa-Doa Harian oleh Titi Suwarni, berikut adalah bacaan doa setelah sholat tahajud:
“Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.”
Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagiMu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagiMu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagiMu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagiMu, Engkau Maha Benar. JanjiMu benar. Pertemuan denganMu kelak itu benar. FirmanMu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepadaMu aku berserah. Hanya kepadaMu juga aku beriman. KepadaMu aku pasrah. Hanya kepadaMu aku kembali. KarenaMu aku rela bertikai. Hanya padaMu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Artikel selengkapnya >>> Klik di sini

Sumber: CNBC Indonesia

(Artikel tidak sepenuhnya diterjemahkan)

Exit mobile version